Rabu, 10 Oktober 2012

PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN


Kata Pengantar

            Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatNyalah maka saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bemanfaat bagi kita semua


                                                                                                            Depok, 9 Oktober 2012


                                                                                                                              Penyusun




Daftar Isi

Kata Pengantar                       ………………………………………….                   i
Daftar Isi                                 ………………………………………….                   ii
BAB I PENDAHULUAN    
1.      Latar Belakang            ………………………………………….                   1
2.      Rumusan Masalah       ………………………………………….                   1
3.      Tujuan                         ………………………………………….                   1
BAB II PEMBAHASAN
1.      Pertumbuhan Penduduk
1.1.Perkembangan Penduduk Dunia  ………………………....                    2
1.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penduduk                3
2.      Kebudayaan dan Kepribadian
2.1.Perkembangan dan Pertumbuhan Kebudayaan di Indonesia                   14
2.2.Kebudayaan Barat           …………………………………                    15
BAB III KESIMPULAN
1.      Kesimpulan                 ………………………………………….                   17
Kata Penutup                          ………………………………………….                   18
Daftar Pustaka                                    ………………………………………….       


BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya yang telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan rohaniah maupun kebendaan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan, dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat perkembangan kebudayaan.

2.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menarik beberapa masalah yaitu :
1)      Bagaimana perkembangan penduduk di dunia sekarang ini?
2)      Apa faktor-faktor demografi yang mempengaruhi perkembangan penduduk?
3)      Apa pengertian dari migrasi?
4)      Bagaimana perkembangan kebudayaan yang ada di Indonesia?

3.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1)      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan penduduk saat ini
2)      Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan dari zaman ke zaman yang ada di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pertumbuhan Penduduk
1.1.Perkembangan Penduduk Dunia

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi, khususnya masalah penduduk. Misalkan dengan bertambah penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas, maka akan mennimbulkan masalah-masalah, contohnya angka pengangguran akan bertambah tinggi, semakin meningkatnya angka kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung sehingga timbul sebuah kejahatan atau kriminalitas lain dalam hal tersebut.
      Berikut adalah tabel perkembangan penduduk dunia dari tahun 1-2010 :

Tahun
Jumlah Penduduk (dalam juta)
1
250
1650
500
1830
1000
1930
2000
1976
4000
1990
5321
2000
5982
2010
6952

      Lalu, menurut data dari table diatas,  dapat dilihat terjadinya penggandaan penduduk atau disebut double population dalam jangka watu yang singkat. Penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tahun Penggandaan
Jumlah penduduk
Waktu
1
250
-
1650
500
1549
1830
1000
180
1930
2000
100
1976
4000
46



     
1.2.Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Perkembangan Penduduk
Berdasarkan table pertumbuhan penduduk dan double population yang dibahas sebelumnya, hal-hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor demografi. Demografi adalah suatu bentuk atau penjelasan tentang angka kependudukan di satu negara yang biasanya dilihat dari nilai angka kematian, kelahiran dan migrasi. Tapi, semua itu tidak akan selamanya karena berubahnya zaman ke zaman. Lalu bukan hanya kelahiran, kematian dan migrasi saja yang memepengaruhi faktor demografi, antara lain : struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan. Namun secara umum, faktor umum yang memepengaruhi pertambahan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan  migrasi

1.2.1.      Kelahiran (Fertility)
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau kelompok wanita. Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu penduduk erat hubungannya dan tergantung pada : struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta, pembangunan ekonomi.
Pengukuran fertilisasi tidak sederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alas an sebagai berikut :
a)      Sulit memperoleh data statistik lahir hidup karena banyak bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran
b)       Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak  (tetapi meninggal hanya sekali
c)       Mkin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan memiliki anak makin menurun
d)     Didalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja
Diadalam kelahiran ada faktor pendukung kelahiran (pro natalitas) dan penghambat kelahiran (anti natalitas)
1)      Faktor Pendukung Kelahiran (Pro Natalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kelahiran semakin besar. Faktor-faktornya antara lain :
-          Kawin pada usia muda
-          Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki
-          Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga jika belum mempunyai anak laki-laki, orang ingin memiliki anak lagi
2)      Fartor Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kelahiran semakin kecil. Faktor-faktornya antara lain :
-          Adanya program keluarga berencana
-          Adanya ketentuan batas usia nikah
-          Adanya pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri
-          Penundaan kawin sampai selesai pendidikan
Tingkat kelahiran terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1.      Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR).
 Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah kelaahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Sehingga dapat dituliskan dengan rumus :
CBR = B/P x K
 



Dimana :
B = jumlah kematian
P = jumlah penduduk
K = Konstanta (1000)
2.      Angka kelahiran Umum/General Fertility Rate (GFR)
Angka kelahiran umum adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif (15-49 tahun). Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif. Sehingga dapat dituliskan dengan rumus :
GFR = L/W
 


Dimana :
L : Banyaknya kelahiran selama 1 tahun
W : Banyaknya pendudk wanita yang produktif (15-49tahun)
3.      Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertility Rate/ASFR)
Tigkat kelahiran khusus menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok usia produktif. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas. Jadi kalau d tiliskan dengan rumus adalah sebagai berikut :
ASFR = Lx/Px x K
 


Dimana :
Lx: Jumlah kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Px: jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
K : Konstanta (1000)
1.2.2.      Kematian (Mortality)
Kematian  adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlh penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian. Caranya hamper sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
1)      Faktor Pendukung Kematian (Pro Mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Faktor-faktornya antara lain :
-          Sarana kesehatan yang kurang memadai
-          Terjadinya peperangan
-          Terjadinya bencaa alam
-          Terjadi kecelakaan lalu lintas
-          Tindakan bunuh diri atau pembunuhan


2)      Faktor Penghambat Kematian (Anti Mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin rendah. Faktor-faktornya antara lain :
-          Lingkungan hidup sehat
-          Fasilitas kesehatan yang lengkap dan tersedia
-          Ajaran agama melarang bunuh diri dan memebunuh
-          Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
-          Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk
Ada beberapa jenis perhitungan angk akelahiran, yaitu :
1)      Angka Kematiah Kasar/Crude Death Rate (CDR)
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukan tingkat kematian tiap 1000 penduduk tiap tahuntanpa membedakan umur dan  jenis kelamin tertentu. Rumusnya :
CDR = B/P x K
 


Dimana :
B = jumlah kematian
P = jumlah penduduk
K = Konstanta (1000)
2)      Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu/Age Specific Death Rate (ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya, angka ini tinggi pada usia kelompok tua atau usia lanjut, sedangkan pada usia muda jauh lebih rendah. Rumusnya :

ASDR = Dx/Px x K
 


Dimana :
Dx : Jumlah kematian pada umur tertentu
Px : jumlah penduduk pada umur tertentu
K : Konstanta (1000)
3)      Angka Kematian Bayi/Infant Mortality Rate (IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukan jumlah kematian bayi tiap 1000 bayi yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Rumusnya :
IMR = Db/Pb x K
 

Dimana :
Db : Jumlah kematian bayi sebelum umur 1 tahun
Pb : Jumlah kelahiran bayi pada tahun yang sama
K : Konstanta (1000)
Besar kecil angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indicator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya, bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah, maka angka tingkat kematian akan tinggi. Selain perhitungan diatas, sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi yang baru lahir. Untuk angka kematian bayi, ukurannya adalah sebagai berikut :
-          Rendah, jika IMR antara 15-35
-          Sedang, jika IMR antara 36-75
-          Tinggi, jika IMR abtara 76-125


1.2.3.      Migrasi
Migrasi penduduk adalah gerak perpindahan penduduk secara horizontal untuk pindah tempat tinggal melintasi batas administrasi. Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam sebagai berikut :
a.      Perpindahan vertikal
Perpindaha vertikal yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
b.      Perpindahan Horizontal
Perpindahan horizontal yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
Ada beberapa jenis-jenis migrasi, antara lain :
a.       Migrasi Internasional (migrasi antarnegara)
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
-          Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap.
-          Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap.
-          Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.
b.      Migrasi internal (migrasi nasional)
Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara lain sebagai berikut :
-          Urbanisasi adalah prepindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
-          Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang belum padat penduduknya.
Ada 2 proses migrasi yaitu :
1.      Migrasi bertahap, adalah sebuah perpindahan penduduk yang dilakukan secara berangsur-angsur, dan secara bergantian.
2.      Migrasi langsung,  adalah perpindahan penduduk yang cara perpindahannya langsung dengan bersamaan.
Akibat dari migrasi tersebut ada yang bersifat positif dan negative, antara lain :
1.      Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan:
-          Berkkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
-          Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, Karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak.
-          “Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa.
2.      Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan :
-          Berkurangnya tenaga kerja muda daerah.
-          Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua.
-          Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.
-          Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya enggan kembali ke desa.
3.      Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju :
-          Jumlah tenaga kerja bertambah.
-          Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.
4.      Dampak negatif terhadap daerah yang dituju :
-          Semakin padat jumlah penduduknya.
-          Banyak terdapat pemukiman kumuh.
-          Lalu lintas jalan semakin padat.
-          Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan.
-          Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat.

1.2.4.      Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele.
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalam sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluaraga yang cukup mampu.
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
1.      Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
2.      Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
3.      Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja
Lalu ada 3 jenis bentuk piramida penduduk, yaitu :
1.      Piramida penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Bentuk ini umunya kita jumpai pada Negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazilia, Indonesia.
Bentuk piramida :
 






2.      Piramida penduduk Stasioner
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sabab tingkat rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada Negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda, Skandinavia.
Bentuk piramida :







3.      Piramida penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesan dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bisa kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Belgia, Perancis.
Bentuk piramida :





1.2.5.      Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan menurut usia terbagi menjadi 2, yaitu Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. 
1.      Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 - 64 tahun. 
2.      Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun
Rasio Ketergantungan dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
RK Total = P(0-14) + P(65+) x 100

                            P (15-65)

Ket :
RK Total   = Rasio Ketergantungan total
P(0-14)   =  Penduduk Usia Muda
P(65+)    =  Penduduk Usia Tua
P(15-65)  =  Penduduk Usia Produktif

2.    Kebudayaan dan Kepribadian
2.1.Perkembangan dan Pertumbuhan Kebudayaan di Indonesia
Perkembangan kebudayaan di Indonesia di bedakan menjadi 3 zaman kebudayaan, yaitu :
A.    Zaman Batu sampai Zaman Logam
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, bahwa zaman batu terdapat menjadi Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) dan Zaman Batu Muda (Neolithikum), perbedaan antara keduanya adalah pada zaman batu muda kehidupan sudah menetap dan adanya revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupan karena mereka telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor / mencairkan logam dari bijih besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Kepandaian yang dimiliki pada zaman batu muda itulah yang menjadi awal mulanya zaman logam, yang jelas pada kenyataannya bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.

B.     Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsung dengan luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Walaupun demikian, kedua agama tersebut di Indonesia khususnya di pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik yang penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah ataupun Jawa Timur. Candi-candi  yang dimaksud diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekitar kota malang, candi panataran dan siwa disekitar kota Blitar, semua wilayah provinsi Jawa Timur.
C.    Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. Suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimasukkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita.
Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia. Kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di Indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

2.2.Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara Indonesia ketika terjadi penjajahan, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintahan Belanda, dikota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan Sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan dan kemahiran berbahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelassosial.

Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiran agama (missie untuk agama katolik dan zending untuk agama protestan) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu, Budha, dan Islam. daerah-daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan pedalaman Kalimantan.




BAB III
KESIMPULAN

1.     Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi, khususnya masalah penduduk. Faktor-faktor dari pertumbuhan penduduk tersebut antara lain : kelahiran (fertility), kematian (mortality), dan imigrasi. Lalu ada 3 jenis struktur penduduk yang ada di masyarakat yaitu struktur muda, dewasa, dan tua. Perkembangan budaya yang ada di Indonesia dibagi menjadi 3 bagianyaitu zaman batu sampai zaman logam, kebudayaan hindu dan budha, dan kebudayaan islam




KATA PENUTUP

            Demikian makalah mengenai ilmu sosial dasar ini saya susun. Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penuliasan kata. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



  

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar